' Nuqy Nuqy: Ilmu Bahasa

Tuesday, May 28, 2013

Ilmu Bahasa

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Bahasa
Pengertian bahasa itu sangat bermacam-macam, sesuai dengan teori yang dipakai. Setiap teori mempunya definisi sendiri-sendiri. Menurut teori struktural, bahasa dapat didefinisikan sebagai suatu system yang konvensional serta bersifat sistematik dan sematik. Bersifat sistematik berarti bahasa selalu atau mempunyai kaidah-kaidah yang teratur. Sedangkan bersifat sematik berarti karena bahasa itu sendiri merupakan suatu system.
Berkaitan dengan cirri dan tanda, bahasa merupakan paduan antara dua unsure yaitu signifie dan  significant. [1] Signifie  berarti suatu konsep yang berada dalam benak sipenutur atau sering disebut dengan makna. Significant berarti bentuk atau wujud fisik bahasa.
Bahasa tidak bias terpisahkan dari mausia dan selalu mengikuti dalam setiap pekerjaannya. Mulai saat bangun tidur sampai tidur lagi. Bahkan pada saat tidurpun manusia memakai bahasa, saat manusia tidur pada hakikatnya ia memakai bahasa, walaupun kelihatan secara fisik dia diam, karena bahasa merupakan suatu alat yang dipakainya untuk memebentuk pikiran dan perasaannya, keinginan dan perbuatan-perbuatan yang dilakukannya. Bahasa merupakan sebagai[2] suatu tanda yang jelas dari kepribadian seseorang, yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari suatu keluarga dan bangsa dan sebagai tanda dari budi pekerti atau akhlak manusia. Dari perkataan seseorang kita dapat menangkap semua latar belakangnya, mulai dari pendidikannya, pergaulannya, adat istiadatnya dan masih banyak lagi yang dapat kita tangkap dari perkataan atau pola bahasa seseorang.

Disamping bahasa adalah milik umum di dalam masyarakat, bahasa merupakan milik pribadi seseorang. Atau dalam hal ini bahasa merupakan suatu kebudayaan atau hasil karya manusia, namun kita tidak dapat mengetahui darimana dan siapa orang pertama kali yang membuat suatu bahasa tertent. Bahasa adalah suatu kebudayaan, maka bahasa tentunya dapat diwariskan kepada generasi sesudahnya. Bahkan bahasa merupakan suatu  dasar ari kebudayaan, karena tanpa adanya bahasa maka aktivitas kebudayaan itu sendiri tiak aka nada. Dengan demikian, bahasa tidak hanya sebagai dasar kebudayaan tetapi juga sebagai bagian dari kebudayaan. Karena sifat bahasa yang pertama, maka bahasa merupakan kunci yang dapat menentukan cirri-ciri suatu kelompok masyarakat tertentu.

B.     Pengertian Ilmu Bahasa
                        Dilihat dari pengertian bahasa di atas maka dapat diartikan bahwa ilmu bahasa adalah suatu ilmu yang mengkaji atau mempelajari tentang kebahasaan, milai dari macam-macam bahasa, karakteristik bahasa, fungsi bahasa dan masih banyak lagi yang lainnya. Beberapa ilmu bahasa antara lain sebagai berikut:
1)      Ilmu Suara
2)      Ilmu Sharf
3)      Ilmu Nahwu
4)      Ilmu Dalalah
C.    Fungsi Bahasa
            Fungsi bahasa terdiri atas fungsi umum dan fungsi khusus.
1)      Fungsi umum
Fungsi umum bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Setiap kita ingin berkomunikasi dengan orang lain maka hal terpenting yan kita gunakan adalah bahasa. Dengan demikian setiap masyarakat sudah pasti mempunyai dan menggunakan alat komunikasi social tersebut. Tidak ada masyarakat tanpa bahasa dan tidak ada pula bahasa tanpa masyarakat.[3]

2)      Fungsi khusus
Ø  Untuk menyesuaikan  diri dengan norma-norma social
Ø  Untuk mengungkapkan atau menyampaikan pengalaman
Ø  Untuk mengatur kontak social
Ø  Untuk mengatur perilaku atau perasaan diri sendiri
Ø  Untuk mengatur perilaku atau perasaan orang lain
Ø  Untuk mengungkapkan perasaan
Ø  Untuk menunjukkan dunia diluar bahasa atau hal yang diluar konteks bahasa
Ø  Untuk mengajarkan berbagai kemampuan ketrampilan tertentu
Ø  Untuk menanyakan sesuatu kepada orang lain
Ø  Untuk menguraikan tentang bahasa
Ø  Untuk mengungkapkan suatuperilaku performatif.[4]

       D. Macam - macam bahasa
1) Bahasa komunikasi
    Adalah bahasa yang digunakan sehari-hari dalam berkomunikasi.
2)Bahasa tulisan
     Bahasa yang sudah memiliki tata tulis atau yang tata aksara yang secara teratur       dipakai dalam tulisan.
3)Bahasa sehari- hari
   Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehar-hari.
4)Bahasa isyarat
   Bahasa yang biasanya disebut dengan bahasa isyarat atau bahasa tubuh.



E.     Level atau Tingakatan bahasa

1)      Bunyi, yaitu suara yang keluar dari alat ucap manusia, dan biasanya terbagi menjadi dua, yaitu bunyi vocal dan konsonan.
2)      Shorf, yaitu ilmi tata bahasa arab yang membahas tentang perubahan kata.
3)      Nahwu, adalah ilmu bahasa arab yang membahas tentang gramatika kata.
4)      Dalalah atau semantik, adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda kebahasaan dengan hal-hal yang ditandainya.

F.     Hirarki Bahasa
1.      Fonologi 
Fonologi adalah aspek linguistik yang meneliti bunyi bahasa tertentu menurut fungsinya sedangkan fonetik meneliti bunyi bahasa menurut pelafalannya, contoh:
fonologi: kata rupa dan lupa kedua kata tersebut dibedakan dengan huruf l dan r ini adalah pembahasan fonologi yang membedakan fungsi huruf ldan r dalam kata tersebut
fonetik:dalam bahasa inggris terdapat kata Pot dan Spotkeduanya memiliki persamaan huruf yaitu P tetapi memiliki pelafalan yang berbeda, dalam kata Pot bunyi P  pengucapannya diikuti oleh bunyi {h}sedangkan dalam kata Spot tidak seperti itu.[5]
2.      Morfologi
Morfologi  merupakan aspek linguistik yang menyangkut tentang struktur internal  kata, contoh seperti kata tertidur, kata ini terdiri atas dua morfem yaituter dan tidur (ter-diberi garis karena tidak pernah berdiri sendiri). Jadi kata tertidurmempunyai struktur internal. Analisa seperti itu disebut morfologi hal ini sekaligus merupakan tata bahasa. Dan telah kami terangkan diatas.[6]
3.      Sintaksis
Sintaksis merupakan cabang linguistic yang menyangkut susunan kata-kata dalam kalimat. Contoh dalam bahasa Indonesia kalimat kami tidak dapat melihat pohon itu, urutan kata itu tentu tidak mungkin kita tuturkan kalimat seperti  pohon itu dapat kami tidak melihat.
G.    Keterampilan Bahasa
1.       Keterampilan Mendengar:
             Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak (panduan bahasa dan sastra Indonesia, Natasasmita Hanapi, Drs.; 1995: 18).Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. (Djago Tarigan; 1991: 4).
“Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan”.
Proses menyimak memerlukan perhatian serius dari siswa. Ia berbeda dengan mendengar atau mendengarkan. Menurut pendapat Tarigan (1994:27), “Pada kegiatan mendengar mungkin si pendengar tidak memahami apa yang didengar. Pada kegiatan mendengarkan sudah ada unsur kesengajaan, tetapi belum diikuti unsur pemahaman karena itu belum menjadi tujuan.” Kegiatan menyimak mencakup mendengar, mendengarkan, dan disertai usaha untuk memahami bahan simakan. Oleh karena itu dalam kegiatan menyimak ada unsur kesengajaan, perhatian dan pemahaman, yang merupakan unsur utama dalam setiap peristiwa menyimak. Penilaiannya pun selalu terdapat dalam peristiwa menyimak,bahkan melebihiun surperhatian. Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatanmen dengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya”.[7]

2.       Keterampilan Berbicara
           Keterampilan Berbicara adalah kemampuan mengungkapkan pendapat atau pikiran dan perasaan kepada seseorang atau kelompok secara lisan, baik secara berhadapan ataupun dengan jarak jauh. Moris dalam Novia (2002) menyatakan bahwa berbicara merupakan alat komunikasi yang alami antara anggota masyarakat untuk mengungkapkan pikiran dan sebagai sebuah bentuk tingkah laku sosial. Sedangkan, Wilkin dalam Maulida (2001) menyatakan bahwa tujuan pengajaran bahasa Inggris dewasa ini adalah untuk berbicara. Lebih jauh lagi Wilkin dalam Oktarina (2002) menyatakan bahwa keterampilan berbicara adalah kemampuan menyusun kalimat-kalimat karena komunikasi terjadi melalui kalimat-kalimat untuk menampilkan perbedaan tingkah laku yang bervariasi dari masyarakat yang berbeda.
3.       Keterampilan Membaca
      Keterampilan membaca ialah suatu kemampuan yang terdapat dalam berbahasa. Membaca juga dipakai  menjadi syarat mutlak bagi seseorang yang ingin memperalam bahasa. Bila mana seseorang itu belum dapat membaca, maka keahlian berbahasanya kurang sempurna, sekalipun ia mahir dalam syair.[8]

4.       Keterampilan Menulis
Menulis adalah keterampilan bagaimana kita mengeksplorasi ide kita dalam sebuah bentuk, yang disebut tulisan.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Bahasa adalah suatu bahan pokok social untuk menukar informasi yang terjadi. Jadi bila mana suatu unsure daerah masih belum mengenal bahasa maka proses social yang terjadi akan tercarut marut.

Diantara pentingnya bahasa ialah untuk berkomunikasi, di samping itu juga terdapat kecakapan – kecakapan untuk dapat berbahasa. Diantaranya ialah kecapakapn mendengar, kecakapan berbicara, kecakapan membaca, dan kecakapan menulis. Keempatnya adalah unsure keterampilan yang harus dipenuhi dalam membidangi bahasa.
















DAFTAR PUSTAKA

Bloomfield, Leonard. Bahasa . Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 1995.
Soeparno. Dasar-Dasar Linguistik Umum. Jogjakarta: PT Tiara Wacana . 2000.
Syamsuri. Analisis Bahasa.  Jakarta: Airlangga, 1994 .
Thompson, John B. Filsafat Bahasa dan Hermeneutik. Surabaya: Visi Humanika. 2005
Moeliono, Anton M. Pengembangan dan Pembina’an Bahasa. Jakarta: Djambatan. 1985  






[1] Soeparno. Dasar-Dasar Linguistik Umum. (Jogjakarta: PT Tiara Wacana . 2002) hal. 1
[2] Thompson, John B. Filsafat Bahasa dan Hermeneutik.(Surabaya: Visi Humanika. 2005) hal. 30
[3] Soeparno. Dasar-Dasar Linguistik Umum. (Jogjakarta: PT Tiara Wacana . 2002) hal. 5

[4][4] Soeparno. Dasar-Dasar Linguistik Umum. (Jogjakarta: PT Tiara Wacana . 2002) hal. 9

[5] Soeparno. Dasar-Dasar Linguistik Umum. (Jogjakarta: PT Tiara Wacana . 2002) hal. 79

[6] Syamsuri. Analisis Bahasa.  (Jakarta: Airlangga, 1994 ). Hal. 170
[7] Ibid. Hal. 176
[8] Bloomfield, Leonard. Bahasa (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 1995). Hal. 30

0 comments: